Nama : Rizqi Subastian
Pangkat : Serda
Nosis : 20190427-E
Kelas : Komunikasi
a. Running LED 2k
b. Running LED 4k
c. Running LED 6k
d. Running LED 8k
e. Running LED 10k
5. Analisa Rangkaian
Rangkain tersebut apabila diberikan tegangan maka IC 555 yang berfungsi sebagai pewaktu akan bekerja. Kaki 3 pada IC 555 dihubungkan dengan IC 4017. Untuk masing-masing output di IC 4017 disambungkan dengan lampu LED yang sudah disusun sebanyak 7 buah. Kedipan yang terjadi pada lampu-lampu LED tersebut dipengaruhi oleh trigger IC 555 yang bekerja. Rangkaian lampu berjalan diatas menggunakan 7 buah led sebagai indicator keluaran. Kecepatan kedipan lampu ditentukan oleh nilai R1, C1 dan VR1. Semakin besar nilai dari ketiga komponen tersebut maka jangka waktu akan semakin lama dan begitu juga sebaliknya.
6. Kesimpulan
Pangkat : Serda
Nosis : 20190427-E
Kelas : Komunikasi
PERCOBAAN 7
MEMBUAT RANGKAIAN RUNNING LED
1. Tujuan : AGAR BINTARA MAHASISWA MAMPU MEMPRAKTEKKAN MEMBUAT APLIKASI RANGKAIAN LED.
2. Alat dan Bahan :
a. LED
b. IC 555 (Oscillator)
c. IC 4017 (Shift Register)
d. Resistor
e. Kapasitor
f. Variable Resistor
g. Power Supply
h. Live Wire
3. Teori Dasar :
a) LED
Light Emiting Diode atau yang sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga dioda yang terbuat dari bahan semi konduktor. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semi konduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada remote control tv ataupun remote control perangkat elektronik lainnya. LED merupakan dari dioda yang terbuat dari semi konduktor . Cara kerjanya pun hampir sama dengan dioda yaitu memiliki dua kutub yakni kutub positif dan kutub negatif. LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari anoda menuju ke katoda.
b) IC 555.
IC 555 adalah ic yang sering digunakan untuk berbagai rangkaian pewaktu dan multivibrator. IC ini didesain dan diciptakan oleh Hans R. Camenzind pada tahun 1970 dan diperkenalkan pada tahun 1971 oleh Signetics. Nama aslinya adalah SE555/NE555 dan dijuluki sebagai "The IC Time Machine". IC Timer 555 yang umum digunakan adalah IC Timer 555 yang berbentuk DIP (Dual Inline Package) dengan 8 kaki terminalnya. Namun seiring dengan perkembangannya, saat ini kita dapat menemui beberapa versi IC 555, diantaranya seperti IC 556 yang menggabungkan 2 buah IC 555 dalam satu kemasan (14 kaki), IC 558 yang menggabungkan 4 buah IC555 dalam satu kemasan (16 kaki) serta IC555 yang mengkonsumsi daya rendah seperti 7555 dan TLC555. Harga sebuah IC 555 yang berbentuk DIP 8 kaki cukup murah, yaitu sekitar Rp. 2.000 hingga Rp. 5.000 tergantung merek dan tipenya.
c) IC 4017
IC 4017 adalah jenis IC dari keluarga IC CMOS (Complentary Metal Oxide Semiconductor). Karena termasuk R1 8 4762R2C11 53 Output555C2Th Tl Pin3Alat penerangan otomatis dan sistem keamanan menggunakan IC 555 Small Project I 29 dalam keluarga CMOS, IC ini dapat bekerja pada tegangan DC 3Volt sampai dengan 15 Volt, dengan kebutuhan arus sampai beberapa μA , catu daya untuk CMOS memerlukan pengaturan sangat sedikit. Dibawah tegangan 3 Volt , CMOS tetap bekerja tetapi kecepatan pensklarnya berkurang. IC ini adalah jenis IC Pencacah Decade (Decade Counter) dengan 10 output. IC ini menghasilkan 10 Output yaitu dari Q0 – Q9, memiliki Clock. Clock Enable, Reset dan Carry Out masing– masing terdapat dalam satu pin. Pada setiap pencacahan hanya satu keluaran yang berlogika 1, ke sembilan keluaran lainnya berlogika 0, jadi setiap saat hanya ada satu keluaran yang dapat berlogika 1.
d) Resistor.
Resistor atau hambatan adalah salah satu komponen elektronika yang memiliki nilai hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat arus listrik yang mengalir melaluinya. Sebuah resistor biasanya terbuat dari bahan campuran Carbon. Satuan Resistor adalah Ohm (simbol: Ω) yang merupakan satuan SI untuk resistansi listrik. Resistor berfungsi sebagai penghambat arus listrik. Jika ditinjau secara mikroskopik, unsur-unsur penyusun resistor memiliki sedikit sekali elektron bebas. Akibatnya pergerakan elektronya menjadi sangat lambat. Sehingga arus yang terukur pada multimeter akan menunjukan angka yang lebih rendah jika dibandingkan rangkaian listrik tanpa resistor.
e) Variable Resistor (VR)
Variable Resistor adalah Resistor variabel atau biasa disebut resistor tidak tetap merupakan salah satu jenis komponen resistor yang nilai hambatannya dapat berubah-ubah (variable). Perubahan nilai dari resistor variabel biasanya dimanfaatkan untuk mengatur sesuatu yang sifatnya tidak tetap dan bergantung dari kondisi penerapan rangkaian.
Simbol resistor variabel pada umumnya digambarkan seperti simbol resistor dengan tanda panah ditengahnya atau tanda yang menyerupai huruf "T" namun agak miring sebagai simbol trimpot atau preset. Karena kebanyakan resistor variabel berkaki tiga maka panah yang berada ditengah merupakan kaki ketiga yang berada ditengah dengan nilai resistansi yang berubah-ubah terhadap kaki pinggir. Perubahan nilai resistor ini tergantung pada posisi kaki tengah terhadap kaki pinggir.
4. Langkah Percobaan Rangkaian Running LED.
b. Running LED 4k
c. Running LED 6k
d. Running LED 8k
e. Running LED 10k
5. Analisa Rangkaian
Rangkain tersebut apabila diberikan tegangan maka IC 555 yang berfungsi sebagai pewaktu akan bekerja. Kaki 3 pada IC 555 dihubungkan dengan IC 4017. Untuk masing-masing output di IC 4017 disambungkan dengan lampu LED yang sudah disusun sebanyak 7 buah. Kedipan yang terjadi pada lampu-lampu LED tersebut dipengaruhi oleh trigger IC 555 yang bekerja. Rangkaian lampu berjalan diatas menggunakan 7 buah led sebagai indicator keluaran. Kecepatan kedipan lampu ditentukan oleh nilai R1, C1 dan VR1. Semakin besar nilai dari ketiga komponen tersebut maka jangka waktu akan semakin lama dan begitu juga sebaliknya.
6. Kesimpulan
IC 4017 Memprogram LED yang berfungsi sebagai output untuk menghasilkan cahaya yang dapat berjalan dari LED 1 sampai dengan LED terakhir dan kembali lagi ke semula. Jika semakin kecil nilai VR maka kedip tiap lampunya cepat. Sebaliknya jika semakin besar nilai VR maka kedip tiap lampunya semakin lambat.